wpjGawu9aRgpfO9fHzvWgmM9wYE Berita Iptek: Daur ulang urine Astronot jadi air minum

Selasa, 18 November 2008

Daur ulang urine Astronot jadi air minum

Mau meminum air seni sendiri? Bukan mengada-ada, itulah yang akan dilakukan astronot NASA di luar angkasa. Seiring persiapan badan luar angkasa Amerika Serikat (NASA) memperbanyak jumlah astronot yang akan menetap di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), ada satu mesin yang dibuat untuk kepentingan astronot.

Dikirim ke ISS oleh pesawat ulang-alik Endeavour, mesin tersebut tak lain adalah pengolah air buangan yang akan memproses air seni para astronaut menjadi air minum untuk keperluan bersama. "Kami sempat mencoba langsung air ini. Tidak ada yang merasa jijik. Selain ada sedikit rasa iodin, air olahan itu sama saja dengan air biasa. Malah saya sekarang masih ada sisa dan disimpan di lemari es," kata Bob Bagdigian, pimpinan tim pengolah air tersebut.

Sistem pengolah air buangan itu dibuat dengan bujet US$250 juta atau sekitar Rp2,5 triliun. NASA menjadikannya sebagai salah satu tujuan utama dari misi ulang-aliknya ke-124 yang telah diluncurkan dari Pusat Luar Angkasa Kennedy di Florida, Sabtu (15/11).

Selain sistem pengolah air, pesawat ulang-alik Endeavour yang membawa tujuh awak tersebut telah merapat ke ISS kemarin dengan membawa antara lain toilet, lemari es, dua tempat tidur kecil, alat olahraga, dan oven serbabaru. Semua barang itu akan membuat astronaut tinggal lebih nyaman. "Dengan isi begitu banyak orang, memang sudah saatnya dipasang dua kamar mandi di ISS. Lebih nyaman dan efisien," kata astronaut Sandra Magnus yang akan menggantikan pekerjaan Greg Chamitoff sebagai insinyur penerbang.

Chamitoff sendiri sudah mengangkasa sejak Juni lalu dengan naik misi ulang-alik sebelumnya. NASA ingin meyakinkan bahwa sistem pendaur air itu bisa bekerja dengan baik sebelum mengirimkan lagi tiga astronaut sebagai awak stasiun luar angkasa.

Penggunaan kembali air buangan akan sangat penting apabila NASA telah memensiunkan pesawat ulang-aliknya. Biasanya pesawat itu menghasilkan air dari sisa proses sistem elektroniknya. Daripada dibuang, air sisa itu lantas dimasukkan kembali ke dalam stasiun. Namun, jangka waktu operasional pesawat tak akan lama lagi. Kini tinggal 10 penerbangan tersisa, termasuk misi perbaikan teleskop luar angkasa Hubble.

NASA sudah siap mengakhiri program pesawat ulang-alik pada 2010 mendatang. "Kami tidak bisa terus-terusan mengirim air untuk enam awak stasiun luar angkasa. Jadi, sistem daur ulang menjadi keharusan," tutur Direktur Penerbangan Stasiun Luar Angkasa Ron Spencer kepada AFP. Dengan sistem pengolah air yang baru, NASA berharap bisa memproses sampai 23 liter air setiap hari.

Sasarannya antara lain mengumpulkan kembali 92% air dari air seni para astronaut dan dari uap air di udara dalam kabin. Air buangan diolah melalui serangkaian teknik pemurnian yang cukup rumit. Di dalamnya termasuk teknik filtrasi, oksidasi, ionisasi, dan penyaringan. Teknik terakhir tadi terbilang cukup sulit dilakukan dalam gravitasi yang rendah.

Sistemnya antara lain meminjam hasil penelitian yang dilakukan Michigan Technological University sejak 1993 sampai 1997. Di dalam mesinnya terdapat prosesor yang menyaring sampah benda padat seperti rambut, lalu mengirim air melalui wadah penyaring.

Menurut Bob Bagdigian, langkah terakhir dari pengolahan air tadi adalah penambahan iodin untuk mengontrol pertumbuhan mikroba. Mesin pengolah air itu didesain untuk memproses air buangan yang dikumpulkan selama sehari dalam waktu kurang dari 24 jam. "Jadi, air yang kita minum hari ini semula adalah air toilet yang kemarin," kata Bagdigian.

sumber: dicopas sesuai aslinya dari mediaindonesia

0 komentar:

 
© free template by uniQue menu with : CSSplay photo header : pdphoto