wpjGawu9aRgpfO9fHzvWgmM9wYE Berita Iptek: Sumber Energi Potensial Dari Tanah Bulan

Kamis, 14 Agustus 2008

Sumber Energi Potensial Dari Tanah Bulan

Seperti di filem-filem, jika suatu saat manusia benar-benar berhasil membangun koloni di Bulan, sumber energi adalah salah satu masalah yang harus terpenuhi. Para ilmuwan dari badan antariksa berbagai negara tengah menyiapkan bahan bakar yang diambil dari bahan galian di perut Bulan.

Bahan bakar yang dimaksud adalah helium-3, salah satu isotop unsur gas. Helium-3 secara teori dapat dipakai sebagai bahan baku pembangkit listrik tenaga nuklir. Proses konversi menjadi listrik bahkan lebih ramah lingkungan daripada reaktor nuklir di Bumi karena hanya menghasilkan sedikit limbah.

Penggunaan Helium-3 berbeda dengan Uranium. Pembangkit listrik tenaga nuklir yang menggunakan uranium dilakukan melalui reaksi fisi, di mana inti atom dibelah-belah menjadi lebih kecil untuk melepaskan energi. Sementara Helium-3 dapat dipakai dalam reaksi fusi di mana, inti atom-atomnya yang bertabrakan membentuk inti atom baru lebih besar dan melepaskan energi.

"Ia merupakan sumber energi yang lebih bersih dan aman daripada bahan bakar buklir," ujar Gerald Kulcinski, direktur Institut Teknolog Fusion di Universitas Winconsin, Madison, AS. Sekitar 40 ton Helium-3 cukup untuk memasok kebutuhan energi di seluruh AS selama setahun.

Helium-3 sangat jarang ditemukan di Bumi namun banyak terkandung dalam tanah Bulan. Sejumlah negara yang telah memulai program eksplorasi Bulan seperti China, Rusia, dan India menjadikan Helium-3 sebagai target sumber energi masa depan untuk program ruang angkasanya.

Namun, membangun reaktor fusi lebih sulit daripada reaksi fisi karena menbutuhkan energi awal yang sangat besar. Belum ada satu pun reaktor fusi yang beroperasi di Bumi. Baru satu prototip yang tengah dibangun, yakni fasilitas yang diberi nama ITER (International Thermonuclear Experimental Reactor) di Cadarache, Perancis. Reaktor percobaan tersebut baru akan beroperasi mulai 2016 dan mulai menghasilkan energi 20 tahun kemudian. bahan baku yang digunakan di sana bukan Helium-3 melainkan deuterium dan tritium.

Sumber: di sadur dari kompas

0 komentar:

 
© free template by uniQue menu with : CSSplay photo header : pdphoto