wpjGawu9aRgpfO9fHzvWgmM9wYE Berita Iptek: Kapal Selam Indonesia

Rabu, 30 Juli 2008

Kapal Selam Indonesia

Bicara tentang kapal selam Indonesia ingatan kita tentu bernostalgia kemasa lampau. Saat itu, di tahun 60 an Angkatan laut Indonesia merupakan yang terkuat no 2 di Asia sesudah Cina. Bagai mana tidak, saat itu Indonesia telah memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey dari Unisoviet (sekarang Rusia). Dengan armada kapal selam sebanyak itu tentu angkatan laut memiliki kekuatan yang menakutkan bagi negara lain.


Kapal selam Indonesia datang pertama kali pada tanggal 12 September 1959 sebanyak dua buah dan diberi nama RI Tjakra dan RI Nanggala. Kapal selam dibawah divisi 101 ini diperkenalkan pada hari angkatan perang pada tanggal 5 Oktober di teluk Jakarta.

Sebagai penanda, setiap kapal selam diberi nomor lambung dengan kode empat kosong sekian. Mulai dari 401 hingga 412. Sayang kiprah kapal selam buatan rusia ini tidak bertahan lama karena kurangnya dana dan putusnya hubungan diplomatik saat itu.

Di tahun 1981, Angkatan laut kedatangan 2 kapal selam tipe 209/300 buatan Jerman sebagai pengganti tugas kapal selam buatan Rusia. Kapal selam ini di beri nomor lambung yang sama dengan pendahulunya RI Tjakra dan RI Nangala yaitu 401 dan 402.
Untuk memperbaiki kinerja KRI Cakra melakukan overhaul (perbaikan total) di galangan kapal Korea pada tahun 2004. Untuk mengembalikan kinerjanya sekitar 80%, Angkatan Laut mesti merogoh kocek $60 juta dan menunggu selama 22 bulan.

Overhaul itu meliputi perbaikan bangunan kapal, peralatan navigasi, peralatan komunikasi, sistem kendali senjata, disel generator, tangki ? tangki-tangki, dan peralatan sensor(radar dan sonar), serta penggantian sejumlah komponen radar dan sonar dengan peralatan baru. Overhaul ini diselesaikan pada bulan Februari 2006.

Di tahun 2008, Angkatan Laut juga berencana meng- overhaul KRI Nanggala untuk meningkatkan daya tempurnya, karena daya tempurnya telah berkurang dibawah 50%. Sebagai pemenag tener tiga perusahaan masing-masing HDW Jerman, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co Ltd (DSME), dan PT PAL. Sampai tulisan ini diturunkan Dephan belum menunjuk siapa pemenang tendernya.

Kita harapkan dimasa depan pemerintah bisa menambah kapal selam, karena laut kita sangat luas dan perlu dijaga. Dan untuk awak kapal selam Indonesia, teruslah menjaga Indonesia sesuai dengan motto anda "Tabah sampai akhir".
Sumber: tni.mil

0 komentar:

 
© free template by uniQue menu with : CSSplay photo header : pdphoto