Air minum merupakan masalah bagi kota - kota besar didunia karena kurang nya sumber air tawar. untuk itu banyak pihak yang mulai melirik air laut sebagai sumber air minum.
Untuk memurnikan air laut saat ini ada dua teknologi yang digunakan yaitu destilasi dan osmosis terbalik.
Di Kota Las Palmas kepulauan Canary Spanyol, 76% kebutuhan air tawar untuk kota yang berpenduduk 370.000 orang berasal dari air laut yang di murnikan.
Emalsa, perusahaan air minum kota Las palmas menggunakan air laut untuk kebutuhan 3 unit alat destilasinya. unit pertama melakukan proses kombinasi, yaitu air laut dihilangkan rasa asinnya melalui penguapan. uap air akan melalui beberapa tahap pemulihan kondensasi.
Proses ini dinamakan Enthalpy Jump yaitu penurunan temperatur dan tekanan hingga menghasilkan banyak energi.
Unit kedua digunakan pada saat beban puncak penggunaan air. Sedangkan unit ketiga menggunakan metode osmosis terbalik yang menggunakan membran untuk menyaring air laut.
Tahapan Reverse Osmosis
Reverse Osmosis dalam proses pemurniannya melalui beberapa tahapan penyaringan sehingga menghasilkan kualitas air murni.
- Filter Sediman 5 mikron/1 mikron menyaring kotoran yang lebih besar dari mikron dan 1 kiron seperti karat, pasir, lumpur, bahan mikro dan kapur.
- GAC Karbon aktif berbentuk butiran, menyaring bahan-bahan organik seperti bau, rasa, klorin, detergen, trikloromentana, bajakimia, CTO.
- Carbon Block Aktif 10 mikron, menyaring sama seperti diatas hanya saja dengan daya saring yang lebih tinggi.
- Membran Karbon Reverse Osmosis, menyaring karbon, bakteri, virus, racun logam arsenik, plumbum, kadmium, raksa) ion logam, cahaya, pada tahap inilah ion air dipisakan dari air kotor sehingga menghasilkan air yang murni.
- Post Carbon - Karbon Teraktif Kualitas Tinggi, menyerap bahan organik, menjamin kualitas/ rasa air dan mengembalikan rasa air.
Proses penguapan air laut membutuhkan banyak energi, bayangkan untuk satu kilogram air laut dibutuhkan 540 kilo kalori. Untuk membatasi pemborosan energi maka digunakan kondensor hemat energi.
International Water Center dan CNRD mengembangkan jenis plat Falling-Film evaporator kondensor yang hemat energi.
Alat ini terdiri dari dua pelat logam dengan tinggi 2 meter dan lebar 1 meter, serta dikelilingi rangka yang terbuat dari plypropylene selebar 2 cm. Film menerima air laut yang jatuh ke plat evaporator kemudian dipanaskan karena adanya kalor yang dilepaskan kondensor didekatnya.
Sumber: wwdmag
0 komentar:
Posting Komentar